Dindik Jatim Akan Terapkan Kebijakan 'Dobel Track'

Untuk meningkatakan mutu pendidikan dan peningkatan index pembangunan manusia di 2018, Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur mencoba ikut berkontribusi dalam menuntaskan permasalahan tersebut.

Dalam progresnya, Dindik berkonsentrasi akan membangun pendidikan di daerah Madura dengan menggunakan pola 'dobel track', yaitu pendidikan formal dan non-formal.

Kepala Dinas Pendidikan Jatim Saiful Rachman mengungkapakan, program yang direncanakan sebagai upaya pengatrolan SDM itu, dengan cara menambahkan sarana dan pra-sarana. Dengan kata lain, memperbanyak sekolah dengan pola dobel track.

"Pendidikan yang akan kami targetkan seperti di Madrasah Diniyah juga diberi pembekalan. Selain itu juga ada SMK mini. Sehingga pada upaya ini diharapkan adanya peningkatan SDM di sana," ungkap Saiful, Rabu (3/1/2018).

Progres itu, menurut Saiful, juga sebagai upaya penguatan terhadap program Gubernur Jatim Soekarwo tentang vokasional dengan perbandingan jumlah siswa SMK/SMA 70:30.

"Ini adalah komitmen gubernur. Bahwa untuk kualitas SDM di Jatim harus orientasi ke vokasi. Selain itu, untuk mengimbanginya Gubernur juga mengalokasikan anggaran yang cukup besar dan sudah distribusi untuk meningkatkan nilai dan tahapan akreditasi dari SMK. Selama ini akreditasi rendah," ujarnya.

Ia juga optimis bahwa dalam pengelolaan SMA/SMK ini kedepannya akan lebih baik. "Semoga kita dapat memaksimalkan lagi, meski baru satu tahun pengelolaan SMA/SMK diambil alih provinsi kita tetap optimis perlahan tapi pasti pembenahan-pembenahan ini merata," paparnya.

Ia mencontohkan, dalam setahun kewenangannya mengelola SMA/SMK,  ada beberapa keberhasilan dan peningkatan terkait kualitas pendidikan di wilayah itu.

"Prestasi pertama adalah pelaksanakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang berlangsung 100 persen. Dengan wilayah Jatim yang cukup luas bisa terlaksana dengan baik. Semoga di tahun ini lebih meningkat lagi," tandasnya. [ito/suf]

[sumber : beritajatim.com]